Minggu, 11 Oktober 2015

Masyarakat Perkotaan dan Masyarakat Pedesaan

Masyarakat (society) adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur. Masyarakat menurut jenisnya atau tipenya yang secara umum dibedakan menjadi dua bagian yaitu :
a. Masyarakat tradisional (sederhana) dan masyarakat modern.
b. Masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan.

Kita akan membahas tentang pengertian Masyarakat Desa dan Masyarakat Kota, juga perbedaan dari keduanya sebagai berikut :
A.      Masyarakat Desa (Rural Community)
Masyarakat desa sering diartikan sebagai masyarakat tradisional dari masyarakat primitif (sederhana). Namun pandangan tersebut sebetulnya kurang tepat, karena masyarakat desa adalah masyarakat yang tinggal di suatu kawasan, wilayah, teritorial tertentu yang disebut desa. Sedangkan masyarakat tradisional adalah masyarakat yang penguasaan ipteknya rendah sehingga hidupnya masih sederhana dan belum kompleks. Memang tidak dapat dipungkiri masyarakat desa dinegara sedang berkembang seperti Indonesia, ukurannya terdapat pada masyarakat desa yaitu bersifat tradisional dan hidupnya masih sederhana. Karena desa-desa di Indonesia pada umumnya jauh dari pengaruh budaya asing/luar yang dapat mempengaruhi perubahan-perubahan pola hidupnya.

Adapun ciri-ciri masyarakat desa antara lain :
- Anggota komunitas kecil.
- Hubungan antar individu bersifat kekeluargaan.
- Sistem kepemimpinan informal.
- Ketergantungan terhadap alam tinggi.
- Religius magis artinya sangat baik menjaga lingkungan dan menjaga jarak dengan penciptanya, cara yang ditempuh antara lain melaksanakan ritus pada masa-masa yang dianggap penting misalnya saat kelahiran,khitanan, kematian dan syukuran pada masa panen, bersih desa.
- Rasa solidaritas dan gotong royong tinggi.
- Kontrol sosial antara warga kuat.
- Hubungan antara pemimpin dengan warganya bersifat informal.
- Pembagian kerja tidak tegas, karena belum terjadi spesialisasi pekerjaan.
- Patuh terhadap nilai-nilai dan norma yang berlaku di desanya (tradisi)
- Tingkat mobilitas sosialnya rendah.
- Penghidupan utama adalah petani. 

B.       Masyarakat Perkotaan (Urban Community)
Masyarakat perkotaan sebetulnya tidak dapat dipisahkan dengan masyarakat desa karena
antara desa dengan kota ada hubungan konsentrasi penduduk dengan gejala-gejala sosial
yang dinamakan urbanisasi, yaitu perpindahan penduduk dari desa kekota. Masyarakat
perkotaan merupakan masyarakat urban dari berbagai asal/desa yang bersifat heterogen dan
majemuk karen terdiri dari berbagai jenis pekerjaan/keahlian dan datang dari berbagai ras,
etnis, dan agama.

Mereka datang ke kota dengan berbagai kepentingan dan melihat kota sebagai tempat yang memiliki stimulus (rangsangan) untuk mewujudkan keinginan. Maka tidaklah aneh apabila kehidupan di kota diwarnai oleh sikap yang individualistis karena mereka memiliki kepentingan yang beragam. Lahan pemukiman di kota relatif sempit dibandingkan di desa karena jumlah penduduknya yang relatif besar maka mata pencaharian yang cocok adalah disektor formal seperti pegawai negeri, pegawai swasta dan di sektor non-formal seperti pedagang, bidang jasa dan sebagainya. Sektor pertanian kurang tepat dikerjakan di kota karena luas lahan menjadi masalah apabila ada yang bertani maka dilakukan secara hidroponik. Kondisi kota membentuk pola perilaku yang berbeda dengan di desa, yaitu serba praktis dan realistis. 


Ciri-ciri masyarakat kota (urban) antara lain :
- Kehidupan keagaaman berkurang, karena cara berpikir yang rasional dan cenderung sekuler.
- Sikap mandiri yang kuat  dan tidak terlalu tergantung pada orang lain.
- Pembagian kerja sangat jelas dan tegas berdasarkan tingkat kemampuan/ keahlian.
- Hubungan antar individu bersifat formal dan interaksi antar warga berdasarkan kepentingan.
- Sangat menghargai waktu sehingga perlu adanya perencanaan yang matang.
- Masyarakat cerderung terbuka terhadap perubahan didaerah tertentu (slum).
- Tingkat pertumbuhan penduduknya sangat tinggi.
- Kontrol sosial antar warga relatif rendah.
- Kehidupan bersifat non agraris dan menuju kepada spesialisasi keterampilan.
- Mobilitas sosialnya sangat tinggi karena penduduknya bersifat dinamis, memanfaatkan waktu dan kesempatan, kreatif, dan inovatif.

Perbedaan antara Masyarakat Desa dan Masyarakat Kota:
a. Lingkungan Umum dan Orientasi Terhadap Alam. Masyarakat pendesaan berhubungan kuat dengan alam karena lokasi geografisnya di daerah desa. Penduduk yang tinggal di desa akan banyak ditentukan oleh kepercayaan dan hukum alam. Berbeda dengan penduduk yang tinggal di kota yang kehidupannya “bebas” dari realitas alam.
b. Pekerjaan atau Mata Pencaharian. Pada umumnya mata pencaharian di daerah pendesaan adalah bertani tapi tak sedikit juga yang bermata pencaharian berdagang sebab beberapa daerah pertanian tidak lepas dari kegiatan usaha.
c. Ukuran Komunitas. Komunitas pendesaan biasanya lebih kecil dari komunitas perkotaan.
d. Kepadatan Penduduk. Penduduk desa kepadatannya lebih rendah bila dibandingkan dengan kepadatan penduduk kota. Kepadatan penduduk suatu komunitas kenaikannya berhubungan dengan klasifikasi dari kota itu sendiri.
e. Homogenitas dan Heterogenitas. Homogenitas atau persamaan ciri-ciri sosial dan psikologis, bahasa, kepercayaan, adat-istiadat, dan perilaku. Nampak pada masyarakat pendesaan bila dibandingkan dengan masyarakat perkotaan. Di kota sebaliknya penduduk heterogen, terdiri dari orang-orang dengan macam-macam perilaku, dan juga bahasa penduduk di kota lebih heterogen.
f. Diferensiasi Sosial. Keadaan heterogen dari penduduk kota berindikasi pentingya derajat yang tinggi di dalam diferensiasi sosial.
g. Pelapisan Sosial. Kelas sosial di dalam masyarakat sering Nampak dalam bentuk “piramida terbalik” yaitu kelas-kelas yang tinggi berada pada posisi di atas piramda, kelas menengah ada diantara kedua tingkat, kelas ekstrem dari masyarakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar